PERJALANAN
KE KAMPUNG REWUNG KECAMATAN POCORANAKA. KABUPATEN MANGGARAI TIMUR.
Perjalanan dimulai pada pada
hari tanggal sabtu 20 agustus 2015,
Pada
jam 03.00 kami bangun dan mempersiapkan diri dengan segala keperluan kami,
setelah sarapan kami bersiap untuk berangkat tapi ternyata mobil yang akan kami
tumpangi belum juga datang setelah di telepon ternyata handphonenya di
dimatikan pikiran terasa kalut karena tidak mungkin kami dengan motor berangkat
bersama keluarga kebandara, akhirnya saya dengan kendaraan pergi kerumahnya
karena rumahnya dekat dan dia juga adalah sepupu saya, sesampai disana ternyata
dia masih tertidur, saya ketuk pintu dan akhirnya dia bangun dan bersiap
mengantarkan kami, setelah jam 04.30.
kami siap berangkat ke bandara Eltari Kupang, didahului oleh doa keberangkatan
oleh opa kalle kami berangkat dengan mobil menuju bandara eltari Kupang. Jam
05.00 kami chek in.
(dengan transNusa Kami sekeluarga menuju manggarai)
Tepat jam 07.00 kami sudah
mendarat di bandara Frans lega manggarai, disana kami di jemput oleh om Nober
yang adalah kakak kandung yang pertama dari mama mantu, tanta Min yang adalah
adik kandung dari mama mantu, Ifa anak kandung dari tanta ke Min, serta mama
dan bapak mantu, dari bandara kami menuju rumahnya om nober untuk istirahat
sebentar sebelum ke kampung Rewung,
dalam perjalanan saya menanyakan dimana Dinas Sosnakertrans Kab Manggarai,
dan om nober memberitahu tempatnya dan siap mengantarkan saya unutk
mendatangani SPPD karena saya berangkat kesana mengunakan Dana SPPD Dinas Sosnakertans
prov. NTT untuk monitoring dan konsultasi tapi setelah kami sampai dirumah dan
beristirahat disana, sesampai di sana
kami di terima oleh tanta dan deby anaknya serta anak mantunya, kami istirahat
sejenak sambil minum teh bersama kompian makanan khas manggarai yang sangat
lezat, setelah jam 09.00. bersiap
berangkat ke kampung sebelum itu kami dipersiapkan makan setelah makan kami
berangkat sebelum itu kami singgah dulu ke kantor dinas sosnakertrans kab
manggarai untuk menandatangani SPPD.
Kurang lebih 5 kilo sampailah kita dikantor, saya turun dari mobil masuk kantor
dan diterima oleh pagawai setempat dan saya melakukan tugas saya menanyakan hal
– hal yang bersangkutan dengan perjalanan saya ke dinas sosnakertrans, setelah
itu saya meminta menandatangani SPPD setelah ditandatangani dan dicap saya
kembali kemobil dan berangkatlah kami menuju kampung rewung, kecamatan poco
ranaka kabupaten mangarai timur tempat kelahiran istri saya anastasia yenny
hidayati mantolas, setelah beberapa tikungaan, om nober berhenti untuk singgah
ke rumahnya Tanta ke tik yan adalah adik bungsu dari mama min. Disana kami
duduk sebentar, setelah itu kami melanjutkan kembali perjalanan ke kampung
rewung.
(cabang bealain tepat dikaki gunung Ranaka cabang ini menuju ke kampung)
Disana
kami perjalananan kami cukup berliku,
banyak kelokan tajam yang kami lewati tapi semua terhapus oleh Pemandangan Alam
yang indah di kiri kanan jalan terlihat panoroma perbukitatan yang yang isinya
adalah kebun kopi, kebun cenkeh, kebun-kebun ini begitu suburnya karena alam
manggarai sagat bersahabat dengan kopi dan cengkeh, tak terasa sudah jam 12.00
peralanan kami memasuki manggarai timur, udara masih sangat dingin walaupun
matahari sudah tinggi, kami memasuki cabang jalan antara poco ranaka dan colol
disitu jalan mulai berlubang dan mulai berliku-liku dan sempit. Akhinya kami
sampai ditujuan, tempat dipersimpangan antara kampung lawir dan rewung. Untuk
menuju ke tempak kami di kampung rewung kami harus berjalan kaki lagi sejauh 10
Km. Karena jalan kami berbatu dan tidak rata mobil di pakirkan di rumah om utak
dan dilanjutkan dengan jalan kaki, segera kami turun dan barang-barang di situ
kami sudah disambut
(disambut keluarga di cabang menuju lawir dan kampung rewung)
(Nenek Nohe)
Akhirnya
sampai juga di rumah Nenek Nohe dan Nenek Dia, (sebutan Nenek di dimangarai
untuk sebutan tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki yang sudah tua) kami di
sambut dengan ramah dipersilakan masuk rumah, saya memerkenalkan diri saya dan
anak-anak karena saya baru datang setelah 5 tahun pernikahan kami.
Kami disuguhi kopi khas manggarai
yang sangat lesat apalagi kopinya dari kebun sendiri. Kami berbincang-bincang
dengan sanak saudara, mengenai berbagai hal sampai malam akhirnya kami pamit
dari rumah nenek nohe kerumah bapak mantu yang berseblahan rumah dengan rumah
Nenek.
Bersambung....................