Senin, 23 September 2013

Jonas Vs Parpol Babak Terakhir



Jonas VS Parpol di babak ketiga

Jonas mempelihatkan dominasi meyakinkan terhadap partai politik, ketika sebagai calon walikota dari jalur independen dia menyingkirkan calon-Calon dari partai politik, dominasi jonas mutlak di putaran satu dan dua.
 Tetapi berakhirnya perang jonas dengan partai politik? Jawabannya belum. Perang sesunguhnya sebut saja perang babak ketiga, akan segera dimulai ketika jonas dilantik nanti,  perang itu berlangsung di DPRD.
Banyak  parpol sakit hati dan ingin balas dendam, maka jonas akan menjadi bulan bulanan di forum dewan dalam rapat –rapat penetapan kebijakan. Jonas hanya didukung Gorkar dan Hanura jelas menjadi kekuatan minoritas dibanding dengan parpol Gerindra-PDIP_ dan Demolkrat tiga partai besar pentolan Jeriko.
Akan tetapi logika pertarungan di babak ketiga tidak selamanya berbanding lurus dengan konfigurasi dukungan di dua babak sebelumnya. Di dewan segala kemungkinan bisa terjadi dan bisa terbolak-terbalaik. Kepentingan praktis partai dan individu anggota menjadi domonan.
Jadi,  jonas tidak bisa selalu percaya pada golkar dan hanura yang akans selalu berada dibelakangnya . juga jangan buru-percaya juga bahwa partai-partai pentolan jeriko akan menjadi penantang segala kebijakan.
 Secara teoritis pertarungan didewan adalah pertarungan program, bukan pertarungan individu. Karena itu forum dewan tidak memiliki korerasi pararel dengan permusuhan dalam kampanye, tidak ada agenda sakit hati.
Hanya saja, praktek perpolitikan di DPRD tidak selamanya cocok dengan Teori. Pragmatisme bisa meluluhlantakan akal sehat diganti dengan politik transaksional.
Disini dilema jonas. Memenuhi politik transaksional . dewan akan menguras anggaran yang seharusnya bisa dialihkan untuk kepentingan publik. Tidak tunduk pada akal-akalan dewan progam dan kebijakan bisa di kunci.
Memang, walikota memiliki hak mengunakan angaran tahun sebelumnya. Tetapi itu akan membunuh dimensi progresif dari pemerintahannya. Politik prakmatis mudah dibaca. Semakin kuat dan keras anggota dewan bersuara, semakin mahal ongkos unutk mendiamkannya.
Jadi… selamat bertugas pak Jonas.